Jumat, 25 November 2016

PSIKOLOGI UMUM - FAKTOR-FAKTOR BAWAAN dan LINGKUNGAN: KONTROVERSI NATURE VS NURTURE



        Sudah sejak lama, para ahli berdebat mengenai faktor mana yang paling dominan mempengaruhi perkembangan individu, bawaan atau lingkungan. Perdebatan ini dikenal dengan istilah kontroversi Nature vs naurtue.
a.      Faktor bawaan (Nature)
   Tidak disangkal bahwa ciri-ciri fisik dan mental tertentu diturunkan dari generasi ke generasi. Ciri-ciri fisik tertentu seperti warna kulit, tinggi badan, dan berbagai ciri anatomis tubuh memang banyak yang diturunkan dari generasi ke generasi. Berbagai penemuan mutakhir juga menunjukkan bahwa temperamen seseorang banyak banyak dipengaruhi oleh susunan gen yang dikenal dengan nama enkephalin dan endorfin. yang menjadi pertanyaan: apakah faktor-faktor genetis ini dominan dalam menentukan perkembangan kepribadian seseorang?
        Aliran Nativisme, yaitu dipelopori Schipenhauer (1788-1860) dan para filsuf tes (427-347 BC) seperti Plato dan Descartes (1596-1050), memandang perkembangan manusia sudah ditentukan oleh alam. Anak kecil adalah orang dewasa dalam bentuknya yang masih kecil, kata mereka. Lingkungan atau perkembangan seseorang. Ini berarti perkembangan anak dapat diserahkan saja pada alam dan sekolah tidak dibutuhkan. Aliran ini menimbulkan gerakan pesimisme pedagogis.
b.      Faktor lingkungan (Nurture)
   Selain berbagai ciri yang dibawa individu sejak lahir, terdapat banyak segi kepribadian individu yang diperolehnya dari proses belajar. Alam tidak mempersipkan seseorang untuk jadi Dosen, Ahli Hukum, atau Dokter. Ia bahkan tidak mempersiapkan anak untuk menjadi orang desa atau kota. Semua tekanan berbeda baik karena daerah geografis (Desa-Kota) maupun status sosial (kaya-miskin; Dokter, Guru, dan lain-lain) harus dipelajari oleh individu sehingga bila tiba saatnya ia harus mandiri dalam lingkungan itu, ia sudah siap. Hasil belajar ini tentu akan sangat mempengaruhi kepribadiannya secara keseluruhan.
   Menjadi pertanyaan: apakah faktor lingkungan ini dominan dalam menetukan perkembangan seseorang.
                 Aliran Empirisme yang dipelopori oleh John Locke (1632-1704), beranggapan bahwa manusia lahir tabularasa,  putih bersih bagaikan kertas yang belum ditulisi. Lingkunganlah yang membentuk seseorang menjadi manusia seperti dia pada waktu dewasa. Oleh karena itu lingkungan harus “diatur” dengan baik agar anak-anak kelak menjadi manusia dewasa yang baik. Sekolah perlu, karena darinya seorang belajar banyak tentang kehidupan. Pandangan ini mendasari banyak panadangan para ahli psikologi aliran behaviorisme modern, seperti Albert Bandura dan B.F Skinner (1904-   ). Karena memandang perlunya lembaga pendidikan untuk mempengaruhi perkembangan individu, maka aliran ini merangsang timbulnya gerakan optimisme pedagosis.
c.       Konvergensi
   Psikologi modern saat ini sepakat bahwa faktor bawaan dan lingkungan mempunyai pengaruh yang sama besarnya pada perkembangan individu. Perkembangan adalah transisi antara diri individu dengan dirinya sendiri dan dengan lingkungannya. Ada hal-hal yang sulit/tidak mungkin diubah dalam dirinya sehingga ia berupaya untuk membuat lingkungan sesuai dengan dirinya. Tetapi banyak hal dalam dirinya yang bisa berubah. Dalam hal ini menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
    Lingkungan yang menggabungkan kedua pandangan dipelopori oleh William Stern (1871-1938). Bakat memang memasukan peranan penting, tapi agar berkembang secara optimal, bakat harus menemukan lingkungan yang sesuai.

SEMOGA BERMANFAAT  YAAAA. :)
 
Sumber: Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar