Kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penulis atau penutur
secara tepat sehingga dapat di pahami dengan jelas oleh pendengar atau pembaca
secara tepat pula.
B.
Syarat
kalimat efektif
1) Kesatuan
Kesatuan
dalam pembahasan ini adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
Dengan satu ide kalimat boleh panjang atau pendek, menggabungkan lebih dari
unsur pilihan, bahkan dapat mempertentangkan unsur pilihan yang satu dan yang
lainnya asalkan ide atau gagasan kalimatnya satu. Artinya, dalam setiap kalimat
hanya ada satu maksud utama penulis/pembicara, dan maksud itu harus dapat
dikenali dan dipahami oleh pembaca/pendengar.
Contoh
kalimat yang tidak jelas keatuan gagasannya:
a. Pembangunan
gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kredit.
(terdapat subjek ganda dalam satu kalimat).
b. Dalam
pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik. (memakai kata depan
yang salah sehingga gagasan kalimat menjadi kacau).
Contoh
kalimat yang jelas kesatuan gagasannya:
a. Pihak
yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit untuk membangun gedung sekolah
baru.
b. Pembangunan
sangat berkaitan dengan stabilitas politik.
2) Kepaduan
(Kehorensi)
Yang di
maksud dengan koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentuk kalimat. Yang termasuk unsure pembentuk kalimat adalah kata,frasa,
klausa, tanda baca, dan fungsi sintaktis (S-P-O-pel-ket).
Contoh kalimat yang
unsurnya tidak kohorensi:
a. Kepada
setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi. (tidak mempunyai
subjek/subjeknya tidak jelas)
b. Saya
punya rumah baru diperbaiki (struktur kalimat tidak benar/rancu)
Contoh kalimat yang unsurnya koheren:
a. Setiap
pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.
b. Rumah
saya baru diperbaiki
3) Keparalelan
(Kesejajaran)
Yang
di maksud dengan keparalelan den kesejajaran adalah terdapatnya umsur-unsur
yang sama derajatnya, sama jenis katanya, pola atau susunanya kata dan frasa
yang dipakai du dalam kalimat. Umpanya dalam sebuah perincian, jika unsur
pertama berbentuk verba, unsur kedua seterusnya juga harus verba. Jika unsur
pertama nomina, unsur berikutnya juga harus nomina.
Contoh
kesejajaran atau paralelisme yang salah:
a. Kegiatan
di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan buku-buku diberi
label.
b. Kakakmu
menjadi dosen atau sebagai pengusaha?
Contoh
kesejahteran atau paralelisme yang benar:
a. Kegiatan
di perpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan pelabelan buku.
b. Kakakmu
menjadi dosen atau menjadi pengusaha?
4) Ketepatan
Yang
dimaksud dengan ketepatan adalah kesesuaian/kecocokan pemakaian unsur-unsur
yang membentuk kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti. Di
antara semua unsur yang berperan dalam pembentukan kalimat, harus diakui bahwa
kata memegang peranan terpenting. Tanpa kata, kalimat tidak akan ada. Akan
tetapi, ada kalanya kita harus memilih dengan akurat satu kata,satu frasa, satu
idiom, satu tanda baca dari sekian pilihan demi terciptanya makna yang paling tepat.
Dalam praktik di lapangan baik dalam wacana lisan maupun wacana tulis, masih
banyak pemakai bahasa yang mengabaikan masalah ketepatan pemakaian unsur-unsur
kalimat. Akibatnya, kalimat yang dihasilkan tidak tinggi kualitasnya.
Perhatikan contoh kasus di bawah ini.
Contoh
penulisan kalimat yang tidak memperhatikan faktor ketepatan:
c. Karyawan
teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sehingga petang. (salah dalam
pemakaian kata sehingga)
d. ...
bukan saya yang tidak mau, namun dia yang tidak suka. (salah memilih kata namun sebagai pasangan kata bukan)
Contoh
penulisan kalimat yang memperhatikan faktor ketepatan:
a. Karyawan
teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sampai
petang.
b. ...
bukan saya yang tidak mau, melainkan dia
yang tidak suka.
5) Kehematan
Yang
di maksud dengan ke hematan ialah adanya upaya menghindari pemakaian kata yang
tidak perlu. Hemat di sini berarti tidak memakai kata-kata mubazir, tidak
mengulang subjek, tidak menjamakan kata yang memang sudah bentuk jamak. Dengan
hemat kata, kalimat akan menjadi padat berisi.
Contoh
kalimat yang tidak hemat kata :
a. Saya
melihatnya dengan mata kepala saya sendiri mahasiswa itu belajar sepanjang hari
dari pagi sampe sore.
b. Dalam
pertemuan yang mana hadir wakil gubernur di lakukan satu perundingan yang
membicarakan tentang perpakiran.
Contoh
kalimat yang hemat kata:
a. Saya
melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.
b. Dalam
pertemuan yang di hadiri wakil gubernur melakukan perundingan tentang perpakiran.
6) Kelogisan
Kelogisan
ialah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal. Logis dalam hal ini juga
menuntut adanya pola pikir yang sistematis (runtut/teratur).
Contoh
kalimat yang lemah dari segi kelogisan:
a. Kambing
sangat senang bermain hujan. (padahal kambing tergolong binatang antiair)
b. Karena
lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki. (tidak ada hubungan
tinggal di asrama putra dengan mempunyai anak laki-laki).
7) Kata
Baku
Penggunaan
kata baku merupakan syarat mutlak dalam kalimat efektif.
Contoh
kalimat yang tidak menggunakan kata baku dalam kalimat efektif:
a. Sebelum
ke kamar mandi, Dino meminta ijin pada gurunya.
b. Jaringan
narkoba itu telah teroganisir dengan baik.
Contoh
perbaikan kalimat diatas:
a. Sebelum
ke kamar mandi, Dino meminta izin pada gurunya.
b. Jaringan
narkoba itu telah terorganisasi dengan baik.
SUMBER: Finoza,
Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia.
Jakarta: Diksi Insan Mulia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar