A. Apakah
Psikologi itu?
Secara harfiah psikologi
umumnya dimengerti sebagai “ilmu jiwa”. Pengertian ini didasarkan pada
terjemahan kata Yunani: psyche dan logos. Psyche berarti “jiwa” atau “nyawa” atau “alat untuk berfikir”. Logos berarti “ilmu” atau “yang
mempelajari tentang”. Dengan demikian, psikologi
diterjemahkan ilmu yang
mempelajari jiwa.
Syarat
ilmu yaitu: a. Mempunyai objek ilmu
b. Mempunyai
metode
c. Sistematis
d. Universal
Setelah psikologi berkembang luas dan dituntut
mempunyai ciri-ciri sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan, maka “jiwa” dipandang
terlalu abstrak. Ilmu pengetahuan menghendaki objeknya bisa diamati, dicata dan
diukur. Ini membawa para ahli, dipelopori oleh J.B Watson (1878-1958), memandang
psikologi sebagai “ilmu yang mempelajari perilaku”. Perilaku dianggap lebih
mudah diamati, dicatat dan diukur.
Meskipun demikian, arti perilaku inidiperluas tidak
hanya mencakup perilaku kasat mata seperti makan, membunuh, menangis, dan
lain-lain; tetapi juga mencakup perilaku tidak kasat mata seperti: fantasi,
motivasi (mengapa membunuh?) atau proses yang terjadi pada waktu seseorang
tidak bergerak (tidur) dan lain-lain.
Sebagai
objek studi empiris, perilaku mempunyai ciri0ciri sebagai berikut:
1. Perilaku
itu sendiri kasat mata, tetapi penyebabnya mungkin tidak dapat diamati
langsung.
2. Perilaku
mengenal berbagai tingkatan.
Ada perilaku sederhana
dan stereotip seperti perilaku bintang satu sel, ada juga perilaku yang
kompleks seperti dalam perilaku sosial manusia.
3. Perilaku
bervariasi menurut jenis-jenis tertentu yang bisa diklasifasikan. Salah satu
klasifikasi yang umum dikenal adalah kognitif, afektif dan psikomotorik,
masing-masing merujuk pada yang sifatnya rasional, emosional, dan
gerakan-gerakan fisik dalam berperilaku.
4. Perilaku
bisa disadari dan tidak disadari.
Sumber: Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar