Para
ahli sepakat bahwa sejak dilahirkan seorang anak sudah mempunyai emosi. Hurlock
mengatakan bahwa emosi bayi yang baru lahir masih tidak mempunyai bentuk
tertentu seperti yang kita kenal emosi bayi masih berupa kegairahan umum yang kabur. Baru pada minggu-minggu pertama
terlihat respons-respons senang dan tidak senang. Dalam perkembangan
selanjutnya bayi menunjukkan emosi jijik, tertarik, dan sedih. Sebelum bayi
belajar bicara ia sudah menunjukkan emosi heran, gembira, marah, malu, dan takut.
Selanjutnya
Hurlock mengatakan bahwa perkembangan emosi sangat dipengaruhi oleh faktor
kemasakan dan belajar. Pengalaman emosional sangat tergantung dari seberapa
jauh individu dapat mengerti rangsang yang diterimanya. Otak yang lebih masak
memungkinka pengalaman emosi yang lebih kaya. Selain itu, faktor belajar juga
sangat besar pengaruhnya, terutama dalam menentukan pola dari intensitas
pengungkapan emosi. Pada tahap selanjutnya, perkembangan emosi sangat
dipengaruhi oleh harapan-harapan orangtua atau masyarakat. Perbedaan cara
pengungkapan emosi pria dan wanita juga karena perbedaan harapan tersebut.
Sumber.Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta:
PT Prenhallindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar