Geografi
dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala alam dan fenomena
kehidupan di muka bumi serta interaksi antara manusia dan lingkungannya yang
berhubungan dengan karuangan dan kewilayahan.
Fenomena
geosfer dalam kehidupan sehari-hari dapat dianalisis menggunakan konsep
geografi. Analisis dilakukan dengan mengkaji persebaran, hubungan, fungsi,
bentuk, pola,dan proses suatu fenomena. Konsep geografi dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a.
Konsep
Lokasi
Konsep
ini digunakan untuk menganalisis fenomena geosfer berdasarkan objek
kejadiannya. Konsep lokasi dapat dibedakan menjadi lokasi absolut dan lokasi
relatif.
1) Lokasi
absolut dapat digunakan untuk menganalisis fenomena geosfer berdasarkan letak
garis lintang dan garis bujur. Contohnya pada tanggal 14 September 2015 terjadi
gempa dengan koordinat episentrum 1,94o LU dan 128,36o BT
di timur laut Ternate.
2) Lokasi
relatif dapat digunakan untuk menganailis fenomena geosfer berdasarkan letak
suatu tempat dilihat dari tempat lain di sekitarnya.
b.
Konsep
Jarak
Fenomena
geosfer dapat dianalisis menggunakan konsep jarak dengan mempertimbangkan jarak
suatu objek dan objek dan objek lain di permukan bumi. Konsep jarak dalam
analisis geografi sebagai berikut.
1) Jarak
absolut yaitu jarak antarwilayah yang diukur bedasarkan satuan panjang.
Contohnya jarak antara Kota Bandung ke Kota Bogor sekitar 182 km.
2) Jarak
relatif yaitu jarak antarwilayah yang mempertimbangkan rute, waktu, dan biaya.
Contoh rute ke Jawa Tengah dari Jakarta dapat melalui jalur pantai utara.
c.
Konsep
Keterjangkauan
Analisis
fenomena geosfer berdasarkan konsep keterjangkauan di lakukan dengan
mempertimbangkan aksesibilitas untuk mencpai lokasi suatu objek. Contohnya Puncak,
Bogor dapat dijangkau oleh penduduk Jakarta. Keterjangkauan tersebut didukung
jaringan jalan yang baik dan angkutan umum yang memadai.
d.
Konsep
Pola
Konsep
ini digunakan untuk menganalisis fenomena geosfer berdasarkan susunan keruangan
objek di permukaan Bumi. Contohnya permukiman oenduduk di pesisir berpola
memanjang mengikuti garis pantai.
e.
Konsep
Morfologi
Konsep
ini digunakan untuk memahami suatu febomena geogsfer dengan mempertimbangkan
bentuk permukaan bumi. Contohnya kegiatan perkembunan dan pertenakan di
Lembang, Bandung, memanfaatkan lahan di dataran tinggi yang beiklim sejuk.
f.
Konsep
Aglomerasi
Analisis
fenomena geosfer menggunakan konsep ini erkaitan dengan pemusatan atau
pengelompokan. Contohnya kegiatan perdagangan terpusat di wilayah kota.
g.
Konsep
Nilai Guna
Konsep
ini berkaitan dengan kegunaan suatu wilayah berdasarkan potensi yang dimiliki. Contohnya
sebagian hutan di Indonesia dapat dikembangkan menjadi kawasan hutan lindung.
h.
Konsep
Diferensiasi Area
Konsep
diferensiai area digunakan untuk menganalisis fenomena geosfer berdasarkan perbedaan
karakteristik antar wilayah. Contohnya mata pencaharian penduduk di dataran rendah
lebih beranekaragam dari pada didataran tinggi.
i.
Konsep
Keterkaitan Keruangan
Konsep
keterkaitan keruangan digunakan untuk menganalisis fenomena geosfer berdasarkan
tingkat saling membutuhkan antarwilayah. Misalnya pabrik keju didataran rendah
membutuhkan bahan baku susu sapi yang dihasilkan oleh peternak sapi di dataran
tinggi.
j.
Konsep
Interaksi dan Interdependensi
Konsep interaksi
dan interdependensi digunakan untuk menganalisis fenomena geosfer berdasarkan
hubungan timbal balik anatarwilayah, misalnya pusat industri dan perdagangan di
wilayah Jakarta mendorong masyarakat Jawa Tengah melakukan urbanisasi.
Dari
pembahasan di atas dapa disimpulkan bahawa konsep geografi dapat di bagi
menjadi dua, yaitu konsep lokasi dan konsep jarak. Konsep lokasi digunakan
untuk menganalisis fenomena geosfer berdasarkan objek kejadiannya. Sedangkan
konsep jarak dapat menganalisis fenomena geosfer dengan mempertimbangkan jarak suatu objek dan
objek dan objek lain di permukan bumi.
Sumber: Detik-Detik
Ujian Nasional Geografi Tahun Pelajaran 2015/2016
Untuk
SMA/MA Program IPS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar