B. Sejarah Perkembangan Psikologi
Sejak zaman filsuf-filsuf besar seperti
Sokrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM) telah
berkembangan filsafat mental yang berusaha memberikan pengalaman-pengalaman
kejiwaan atau membahas persoalan “jiwa raga” (body-mind problems). Seorang filsuf yang secara jelas membahas
persoalan ini adalah Rene Descartes (1596-1650). Beliau memandang manusia
mempunyai dua unsur yang tidak dapat dipisahkan, yaitu jiwa dan raga. Kedua unsur
ini saling mempengaruhi, terutama karena adanya kalenjar pinealis yang terdapat
dalam otak.
Psikologi menampakkan kemajuan yangagak
pesat pada awal abad ke XIX. Pada waktu itu banuak dilakukan eksperimen fisika,
fisiologi dan kimia yang mencakup reaksi manusia pada kondisi tertentu. Perkembangan
psikologi modern yang mandiri erat kaitannya dengan eksperimen-eksperimen mengenai
pengalaman-pengalaman inderawi (Isensation). Di antaranya tercatat nama-nama
terkenal seperti Gustav Theodore Fechner (1801-1887), seorang dokter sekaligus
ahli matematika dan fisika Jerman yang bekerja sama dengan seorang dokter lain,
Ernest Heinrich Weber (1795-1878). Kerja sama mereka menghasilakan suatu hukum
penginderaan rangsang yang disebut dengan hukum Weber-Fechner. Pada tahun 1860
terbit buku Fechner yang berjudul elements
of Psychophysics.
Tokoh psikologi eksperimen lain yang
amat terkenal adalam Wilhelm Wundt (1832-1920), seorang dokter, filsuf, ahli
fisika. Beliay banyak melakukan eksperimen tentang proses-proses kesadaran,
meliputi penginderaan dan perasaan. Beliau mendefinisikan psikologi sebagai “ilmu
yang mempelajari pengelaman sadar”. Pada tahun 1879 Wundt dan murid-muridnya
mendirikan laboratarium psikologi pertama di Leipzig, Jerman. Peristiwa ini
oleh para ahli dianggap sebagai saat lahirnya psikologi sebagai ilmu mandiri di
luar filsafat, biologi, fisika maupun kimia. Pada tahun 1883 berdiri
laboratorium serupa di Universitas John Hopkins, Amerika Serikat. Tahun 1890
terbit buku The Principles of Psychology karangan
William James (1842-1910) yang setahun kemudian mengganti gelar profesor
filsafatnya menjadi profesor psikologi. Sejak itu hampir semua Universitas
besar Amerika Serikat mempunyai fakultas psikologi yang berdiri-sendiri.
Semoga bermanfaat ya.
Sumber.Irwanto.
2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT
Prenhallindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar