Selasa, 22 November 2016

PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU - PERKEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN PSIKOLOGI di INDONESIA



C.    Perkembangan Lembaga Pendidikan Psikologi di Indonesia
            Kebutuhan akan jasa psikologi di Indonesia sudah terasa sejah tahun 1950-an, khususnya untuk mmbantu dunia pendidikan nasional yang menrawut setelah kemerdekaan. Dipelopori oleh seorang guru besar Fak. Kedokteran, Universitas Indonesia, Prof. Slamet Imam Santoso, pada tahun 1953 dibentuk lembaga pendidikan psikologi pertama di Indonesia sebagai lembaga otonom di luar kurikulum Fak. Kedokteran. Tahun 1960 lembaga tersebut berdiri sejajar dengan fakultas-fakultas lain. Setahun kemudian 1961, di Bandung juga didirikan Fakultas Psikologi sebagaihasil kerja sama antara Pusat Psikologi Angkatan Darat dan Universitas Padjadjaran. Dan pada tahun 1964, jurusan psikologi dalam Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Gajah Mada, memisahkan diri dari induknya. Akhir-akhir ini, banyak PTS yang membuka Fakultas Psikologi karena kebutuhan akan jasa mereka memang meningkat. Namun, demikian terhadap lembaga pendidikan psikologi itu sendiri maupun perkebambangan psikologi sebagai ilmu di Indonesia masih sulit dilakukan.
            Menurut beberapa pengamat, seperti John S. Nim (1985), pendidikan psikologi di Indonesia masih belum memuaskan. Kandala utama, manurut beliau adalah tidak jelasnya kebutuhan psikologi yang dibarengi dengan penyerapan tenaga yang tidak sesuai dengan output pendidikan tinggi. Selama itu Nimpoeno juga menunjuk pada tidak jelasnya perencanaan karir di bidang psikologi oleh psrs lulusannya.
            Perkembangan psikologi sebagai ilmu sangat  dipengaruhi oleh persepsi para psikolog terhadap ilmunya sendiri. Nimpoeno mensitir bahwa psikologi masih dikaitkan dengan statusquo akibatnya psikolog terkonsentrasi di kota-kota besar. Keterkaitan ini membawa dampak lebih lanjut sehingga psikologi  sebagai ilmu seolah-olah dipersempit pada bidang-bidangyang menghasilkan uang dan status sosial lebih tinggi sementara itu, psikologi akademik terlantar. Psikologi sebagai ilmu di Indonesia juga masih bertumpang tindih dengan berbagai ilmu sosial lain, seperti sosiologi dan autropologi. Agar psikologi cukup berkembangan, para ahlinya harus mampu memperjelas ranahnya sehingga penelitian-penelitian yang dilakukan bisa “murni” demi pengembangan psikologi.

Semoga bermanfaat. :)

Sumber: Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar