C.
Perkembangan
Lembaga Pendidikan Psikologi di Indonesia
Kebutuhan akan jasa psikologi di
Indonesia sudah terasa sejah tahun 1950-an, khususnya untuk mmbantu dunia
pendidikan nasional yang menrawut setelah kemerdekaan. Dipelopori oleh seorang
guru besar Fak. Kedokteran, Universitas Indonesia, Prof. Slamet Imam Santoso,
pada tahun 1953 dibentuk lembaga pendidikan psikologi pertama di Indonesia
sebagai lembaga otonom di luar kurikulum Fak. Kedokteran. Tahun 1960 lembaga
tersebut berdiri sejajar dengan fakultas-fakultas lain. Setahun kemudian 1961,
di Bandung juga didirikan Fakultas Psikologi sebagaihasil kerja sama antara
Pusat Psikologi Angkatan Darat dan Universitas Padjadjaran. Dan pada tahun
1964, jurusan psikologi dalam Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Gajah Mada,
memisahkan diri dari induknya. Akhir-akhir ini, banyak PTS yang membuka
Fakultas Psikologi karena kebutuhan akan jasa mereka memang meningkat. Namun,
demikian terhadap lembaga pendidikan psikologi itu sendiri maupun
perkebambangan psikologi sebagai ilmu di Indonesia masih sulit dilakukan.
Menurut beberapa pengamat, seperti
John S. Nim (1985), pendidikan psikologi di Indonesia masih belum memuaskan. Kandala
utama, manurut beliau adalah tidak jelasnya kebutuhan psikologi yang dibarengi
dengan penyerapan tenaga yang tidak sesuai dengan output pendidikan tinggi. Selama
itu Nimpoeno juga menunjuk pada tidak jelasnya perencanaan karir di bidang
psikologi oleh psrs lulusannya.
Perkembangan psikologi sebagai ilmu
sangat dipengaruhi oleh persepsi para
psikolog terhadap ilmunya sendiri. Nimpoeno mensitir bahwa psikologi masih
dikaitkan dengan statusquo akibatnya
psikolog terkonsentrasi di kota-kota besar. Keterkaitan ini membawa dampak
lebih lanjut sehingga psikologi sebagai
ilmu seolah-olah dipersempit pada bidang-bidangyang menghasilkan uang dan
status sosial lebih tinggi sementara itu, psikologi akademik terlantar. Psikologi
sebagai ilmu di Indonesia juga masih bertumpang tindih dengan berbagai ilmu
sosial lain, seperti sosiologi dan autropologi. Agar psikologi cukup
berkembangan, para ahlinya harus mampu memperjelas ranahnya sehingga
penelitian-penelitian yang dilakukan bisa “murni” demi pengembangan psikologi.
Semoga
bermanfaat. :)
Sumber:
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta:
PT Prenhallindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar