Sabtu, 19 November 2016

PERILAKU MENYIMPANG



a.      Pengertian Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang merupakan segala bentuk pola perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Segala sesuatu yang bertentangan dengan nilai dan norma akan dianggap sebagai perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang sering disebut deviasi sosial.
b.      Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang
1)      Didefinisikan menyimpang oleh masyarakt.
2)      Penyimpangan dapat diterima atau ditolak.
3)      Terdapat penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak.
4)      Muncul penyimpangan tehadap budaya nyata dan budaya ideal.
5)      Terdapat norma penghindaran dalam penyimpangan
c.       Sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang
1)      Pengaruh mental yang tidak sehat.
2)      Pelampiasan rasa kecewa.
3)      Keterbatan ekonomi.
4)      Keinginan seseorang untuk dipuji oleh orang lain.
5)      Pengaruh lingkungan dan media massa yang cenderung negatif.
6)      Adanya differential association atau asosiasi diferensial.
7)      Sosialisasi subkebudayaan menyimpang.
8)      Sosialisasi tidak sempurna.
9)      Penyerapan nilai dan norma dalam proses sosialisasi tidak maksimal.
10)   Pemberian julukan (labelling)
d.      Hubungan Sosialisasi dengan Perilaku Menyimpang
Proses sosialisasi dapat memengaruhi timbulnya perilaku menyimpang. Proses sosialisasi yang memengaruhi perilaku menyimpang ini meliputi proses belajar menyimpangcdan proses sosialisasi yang tidak sempurna.
1)      Proses belajar menyimpang yaitu individu atau kelompok melakukan proses sosialisasi berupa belajar melakukan penyimpangan. Individu atau kelompok secara sadar ingin melkukan penyimpangan. Misalnya, pelajar secara sadar melangar tata tertib sekolah.
2)      Proses sosialisasi tidak sempurna. Agen atau media sosialisasi yang tidak menjalankan proses sosialisasi secara benar dapat menyebabkan perilaku menyimpang. Misalnya, orang tua yang tidak menjalankan proses afeksi dan perlindungan terhadap anak.
e.       Proses Pengendalian Perilaku Menyimpang
1)      Sifat Pengedalian Sosial
a)      Preventif (Pencegahan)
b)      Represif yaitu mengembalikan kesetaraan akibat pelanggaram nilai dan norma masyarakat.
2)      Cara Pengedalian Sosial
a)      Persuasif yaitu pengendalian tanpan kekerasan
b)      Koersif yaitu pengendalian sosial dengan cara kekerasan atau paksaan.
f.       Bentuk Pengendalian Sosial
a.       Formal yaitu pengendaian sosial secara formal dilakukan secara sadar dan berkesinambungan dalam membentuk perilaku individu berdasarkan nilai dan  norma sosial.
b.      Nonformal yaitu  cenderung dilakukan oleh masyarakat terdisional melalui desas-desus, pengucilan, celaan, dan ejekan.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulan, menurut saya perilaku menyimpang perilaku yang sangat tidak mencerminkan masyarakat yang patuh pada nilai dan norm yang berlaku. Jadi, kita sebagai generasi penerus bangsa harus menanamkan nilai dan norma pada diri kita, agar kita terhidar dari perilaku menyimpang yang dapar merugikan diri sendiri dan orang lain. Dari pembahasan diatas juga, semoga kita dapat menghindari perilaku menyimpang dan mengetahui pengertian, ciri-ciri, sebab akibat, dan proses pengendalian perilaku menyimpang.

Sumber: Detik-Detik Ujian Nasional Sosiologi Tahun Pelajaran 2015/2016
            Untuk SMA/MA Program IPS




Tidak ada komentar:

Posting Komentar